Wawancara dengan Jay Subiakto
Imajinasi seorang Jay Subyakto memang sudah diakui di Indonesia. Sebagai penata artisik yang terkenal dengan keunikannya, Jay Subyakto telah melahirkan karya-karya yang membuat decak kagum banyak orang. Mulai dari berbagai karya video klip, tata artistik konser besar artis-artis papan atas Indonesia, Musikal Laskar Pelangi, pagelaran Matah Ati, pagelaran Ariah di Monas Jakarta, dan karya-karya lainnya yang fenomenal. kejarAURORA berkesempatan mewawancarai Mas Jay, dan memperoleh banyak inspirasi.
Boleh diceritakan sedikit tentang profesi Mas Jay saat ini?
Saya memang agak bingung dengan apa sebenarnya profesi saya saat ini.Kadang sebagai penata artistik (panggung, cahaya), Skenografer, fotografer, sutradara (iklan, video music, pertunjukan).
Mengapa Mas Jay memilih bidang ini sebagai bidang untuk berkarya?
Tapi dasarnya saya suka akan semua yang ada kaitannya dengan seni visual “semua yang terlihat”.
Boleh cerita sedikit tentang mimpi Mas Jay waktu kecil?
Mimpi saya adalah ingin melihat dunia semasa kecil.
Menurut Mas Jay apa pentingnya imajinasi?
Imajinasi lebih penting dari ilmu pengetahuan ujar Einstein. Imajinasi adalah akar dan ilmu dari segala penemuan dan penciptaan.
Bagaimana cara untuk memicu imajinasi dalam berkarya?
Dengan tidak meniru apapun, dan mencipta dari ‘dalam’ diri kita sendiri.
Pelajaran apa saja yang diperoleh dari hasil berkarya selama ini?
Bahwa sesungguhnya Indonesia adalah negara dengan kebudayaan dan kesenian yang maha dashyat, tapi kita selalu dipimpin oleh orang yang salah.
Apa saja pesan-pesan yang selalu Mas Jay tampilkan di karya-karya anda?Mengapa?
Pesan bahwa pentingnya menjadi diri sendiri, menggali akar budaya kita sendiri dan jangan pernah ikut arus dan menjadi manusia oportunis.
Apa saja yang menjadikan ‘Jay Subyakto’ hari ini?
mungkin karena saya dulu selalu dianggap remeh,dilecehkan,tidak dianggap punya kemampuan dan berusaha mandiri tanpa meminta pada orang tua.
Adakah pesan-pesan untuk adik-adik di kejarAURORA?
Jangan terpengaruh dengan budaya luar, karena kita punya kemampuan dan imajinasi yang lebih dari mereka.
Apa harapan Mas Jay untuk pendidikan di Indonesia?
Pendidikan dan kebudayaan kita dipegang oleh para penguasa yang korup, oleh karenanya kita harus belajar dan berikhtiar sendiri dan jangan pernah tergantung pemerintah. Karena pendidikan yang dijalankan oleh pemerintah kita adalah kebodohan dan tidak pernah mempunyai sistem pendidikan yang tepat.